Cari Blog Ini

Rabu, 15 September 2010

Destructive Test

Mohon Maaf lahir bathin yo... Mumpung masih bulan Syawal... he he
Setelah lama ngak ngisi blog ini akhirnya ada kesempatan juga buat ngisi blog ini lagi. Moga-moga bermanfaat

Destructive Test atau Uji Rusak,
Pengujian suatu material yang mengakibatkan kerusakan pada material biasanya dalam penggujian digunakan sample dari material yang akan diuji, ada beberapa macam pengujian merusak, yaitu :
1. Tensile Testing
2. Torsion Testing
3. Fatigue Testing
4. Bend Testing
5. Impact Testing
Tensile Testing
• Apa yang dimaksud dengan Tensile Test ?
• Tensile test atau disebut juga tension test, adalah mechanical test yang paling dasar yang dapat dilakukan untuk mengetahui kemampuan mekanik dari suatu material. Tensile tests sangat simple, relatif tidak mahal dan memenuhi standarad. Dengan menarik benda uji tersebut akan segera mengetahui bagaimana kemampuan suatu material mampu menahan suatu beban yang diberikan. Dengan cara menarik benda uji tersebut akan didapatkan strength dari material dan bagaimana batas ulur-nya.
• Mengapa Melakukan Tensile Test atau Tension Test?
• Untuk mendapatkan substansi tensile testing. Apabila diteruskan menarik material hingga putus, maka akan didapatkan kurva bagaimana material tersebut bereaksi sewaktu diberikan beban. Titik dimana terjadi kegagalan disebut "Ultimate Strength" atau UTS.






•Adalah daerah linier dari kurva mengenai hubungan antara beban atau gaya dan kemuluran (elongation). Dimana perbandingan / ratio stress dan strain adalah konstan (E = stress (σ) / strain (ε) ) dan disebut "Modulus of Elasticity" atau "Young's Modulus".
•Yield Strength
•Adalah stress yang terjadi pada material yang mulai mengalami plastic deformation pada waktu material dibebani.
•Strain
•Kemuluran yang terjadi pada waktu benda uji dibebani
•Engineering strain :

•True Strain :



Torsion Testing
•Torsion test dapat dilaksanakan pada beberapa material untuk menentukan kemampuan torsional material.
•Mengapa dilakukan Torsion Test?
•Banyak produk-produk dan komponen-komponen yang mengalami pembebanan secara tosional selama operasi. Misalnya : poros baling-baling, kemudi dll. Dengan pengujian tersebut manufacturers akan mampu membuktikan secara simulasi life service conditions, check product quality, verify designs, dan kemampuan manufacturing techniques.
•Tipe-tipe Torsion Tests
•Torsion tests dapat dilaksanakan dengan hanya membebani gerakan rotasi atau keduanya yaitu axial (tension atau compression) dan torsional forces.
•Torsion : hanya membebani torsional pada test specimen.
•Axial-Torsion: dengan membebani keduanya yaitu secara axial (tension atau compression) dan torsional dari test specimen.
•Failure Testing: dengan memuntir product, component, atau specimen hingga gagal (failure). Kegagalan (Failure) dapat diklsifikasikan dengan salah satu yaitu physical break atau kink/defect di specimen.
•Proof Testing: dengan membebani torsional dan tahan beban torque untuk waktu tertentu.
• Operational Testing: pengujian complete assemblies atau products seperti bottle caps, switches, dial pens, atau steering columns untuk memverifikasi bahwa product tersebut mampu menahan torsion loads yang direcanakan.
Fatigue Test
Yaitu dengan cara membebani benda uji secara cyclic untuk mengetahui kemampuan material yang mengalami pembebanan yang sama pada kondisi aktual. Pembebanan dapat dilakukan secara berulang dengan beban yang tetap atau simulasi seperti pembebanan in-service. Pembebanan dilakukan berulang-ulang hingga jutaan kali atau beberapa ratus kali per detik.
Mengapa dilakukan Fatigue Test?
In many applications, materials are subjected to vibrating or oscillating forces. The behavior of materials under such load conditions differs from the behavior under a static load. Because the material is subjected to repeated load cycles (fatigue) in actual use, designers are faced with predicting fatigue life, which is defined as the total number of cycles to failure under specified loading conditions. Fatigue testing gives much better data to predict the in-service life of materials.

Bend Testing
•Bend testing mengukur ductility dari materials. Hal ini berhubungan dengan bentuk spesifik atau tipe dari material.

Impact Testing
•Impact testing adalah pengujian untuk mengetahui kemampuan material menahan high-rate loading. Didalam pelaksanaan Impact test ini diukur energy absorbed pada fracturing a test piece pada high velocity (pada umumnya satu object menghantam object lainnya)
•Mengapa Impact Testing Penting?
•Impact resistance merupakan pertimbangan yang penting dalam merancang bangn (design) dan merupakan hal yang sulit untuk dihitung dan sebagai pengukuran yang kritikal dalam usia pakai (service life) terutama untuk produk yang mengutamakan keselamatan dan resiko tinggi.
Untuk menentukan :
•impact energies dapat diharapkan untuk mengetahui lifetime,
•Akan mengarahkan energy, dan kemudian,
•Memilih material yang mampu menahan beban impact yang kemungkinan terjadi dalam kurun waktu operasi.

Ductile vs. Brittle
•Brittle materials membutuhkan sedikit energy untuk memulai retak (crack), dengan sedikit penjalaran (propagate) akan menjadi climax.
•Semakin tinggi ductile materials gagal oleh hantaman (puncture) pada drop weight testing dan membutuhkan high energy load untuk memulai an penjalaran retak (crack).

Belawan, 16 September 2010
Oki

Salam

2 komentar: